Selasa, 06 Oktober 2015

ISD 3

TUGAS ISD 3  INDIVIDU,KELUARGA, DAN MASYRAKAT.

A. Pengetian Pertumbuhan Individu
     Pengertian pertumbuhan  Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.

B. Fungsi Keluarga
    Pengertian fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut. Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah : 
a) Fungsi Afektif Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga. 
b) Fungsi Sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. 
c) Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. 
d) Fungsi Ekomomi Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan. 
e) Fungsi Perawatan Kesehatan Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. 

C. INDIVIDU,KELUARGA DAN MASYRAKAT

1. Individu
   Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.

2. Keluarga
     Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.

Pengertian Keluarga 
  • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
  • Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
  • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). 
3. Masyarakat

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
  • menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
  • menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
D. Urbanisasi
    Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. Timbulnya perpindahan penduduk dan desa ke kota disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota. Kota-kota di Indonesia yang menjadi tujuan sebagian besar urbanisasi, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Semarang. Proses urbanibasi dapat menyangkut dua aspek. yaitu berubahnya masyarakat desa menjadi masyarakat kota dan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah gejala sosial yang masih terus berlangsung hingga saat ini.



Refrensi: 
http://www.slideshare.net/ReizaSyahPutra/pertumbuhan-individu-fungsi-keluarga-individu-41489507
http://www.abyfarhan.com/2011/12/pengertian-individu-keluarga-dan.html#.VhP8Qvmqqko
http://www.slideshare.net/oktavia0110/pengertian-urbanisasi

ISD 2

Ilmu Sosial Dasar 2

                                                     KATA PENGANTAR    

      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas karya ilmiah ini yang tepat pada waktunya. Maka tugas karya ilmiah ini berisikan tentang informasi Pendekatan-pendekatan dalam Ilmu sosial dasar. Diharapkan penulisan karya ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak. Junaedi Abdillah selaku dosen Ilmu Sosial  Dasar. Akhir kata, Harapan yang diinginkan oleh penyusunan dari penulisan karya ilmiah ini adalah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini bermanfaat baik untuk pribadi, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakannya lagi, sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada. Amin, Bekasi 6 Oktober 2015.


                                                   BAB I
                                         PENDAHULUAN
                                              
LATAR BELAKANG
     Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan YME ciptaan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikanya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kegiatan-kegiatan yang sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia memiliki kehidupan yang sangat rumit, mereka tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu mereka pasti memiliki hubungan dengan segala sesuatu di dalam ruang lingkup hidupnya, baik itu hubungan dengan sang pencipta, sesama manusia, lingkungan sekitarnya maupun dengan mahluk lain di alam ini. Semua aspek relasi hidup tersebut haruslah terpenuhi secara merata. Tentunya manusia perlu beradaptasi dengan keadaan lingkungan hidup di sekitarnya karena itu merupakan tahap awal pembelajaran untuk dapat menjadi pribadi yang berkualitas. Dimulai dari pemahaman tentang norma dan nilai yang berlaku sampai kepada ilmu pengetahuan yang luas. Sosialisasi antara sesama manusia yang berwawasan akan membentuk suatu kebudayaan. Kebudayaan tersebut akan menjadi suatu bukti perkembangan hidup manusia. Manusia merupakan salah satu dari mahluk hidup yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup sekitarnya, baik secara vertikal (genetika,tradisi) maupun horizontal (geografik, fisik, dan social), setiap manusia memiliki banyak kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didapatkan dari lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain.

2.2 Perumusan Masalah
Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi: 
1. Esensi pengertian kebudayaan 
2. Hubungan Manusia dengan kebudayaan 
3. Problematika dan Perubahan Kebudayaan
4. Apa yang dimaksud dengan keluarga

2.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai pembelajaran bagi penulis. Disamping itu, penulisan makalah ini juga diharapkan untuk : 1. Memahami esensi pengertian kebudayaan 
2. Memahami manusia sebagai makhluk budaya 
3. Memahami dan menelaah problematika dan perubahan kebudayaan
4. Untuk mengentahui definisi dari keluarga

2.4 Manfaat Penulisan 
Manfaat Penulisan Manfaat yang kita peroleh dari tulisan ini adalah : 
1. Memahami arti dari pengertian kebudayaan 
2. Memahami manusia sebagai makhluk budaya 
3. Mengetahui problematika kebudayaan dan akibat dari perubahan kebudayaan

                                                            BAB II
                                                    PEMBAHASAN


2.1  Pertumbuhan Penduduk 
      Pertubuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

1.    Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pro natalitas) antara lain:
a.    Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
b.    Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
c.    Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
d.   Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
e. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
a.    Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
b.  Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
c.    Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
d.  Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke 2.
e.    Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

2.    Kematian (Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Faktor pendukung kematian (pro mortalitas):
a.    Sarana kesehatan yang kurang memadai.
b.    Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
c.    Terjadinya berbagai bencana alam
d.   Terjadinya peperangan
e.    Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry
f.     Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas):
a.    Lingkungan hidup sehat.
b.    Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
c.    Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
d.   Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
e.    Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Faktor penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kemajuan di bidang kesehatan. Dengan kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok. Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
1)   Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang 
ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
2)   Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
3)   Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
4)   Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

2.2 Kebudayaan dan Kepribadian
      Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
     Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.

  • Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan        
1)       Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)       Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)       Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai ke budayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4)       Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)        Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
2.3 Kebudayaan Barat
kebudayaan barat kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa, mengacu pada budaya yang berasal dari Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan normal-normal sosial, nilai-nilai etika aday istiadat, keyakinan agama, sitem politik, artefal budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
  • Pengaruh budaya Klasik dan Renaisn Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya keltik, Jermanik, Romanik, Slafik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi  rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolatisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen nasional umum yang mendukung kebebasan hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasii.
  • Pengaruh budaya Alkitab Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa pasca klasik.
  • Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa romantisme.

                                                               BAB III
                                                            ANALISIS
     Dari penjelasan di atas sebelumnya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk disuatu negara maupun daerah, yaitu adanya natalitas, migrasi, dan mortalitas. Adapun pengaruh lainnya yakni besar kecilnya angka kematian disuatu negara atau daerah dapat dijadikan patokan sebagai tingkat kesehatan penduduk di daerah tersebut. Adapula komposisi penduduk menurut umur, serta jenis kelamin dapat menjelaskan keadaan penduduk disuatu negara atau daerah. Kualitas sumber daya manusia pada suatu negara dapat juga dijadikan patokan untuk mengukur seberapa cerdasnya penduduk di negara tersebut dan bisa juga untuk mengetahui negara tersebut termasuk negara maju atau negara berkembang.

                                                              BAB VI
                                                           PENUTUP


    Dari analisis diatas dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu negara atau daerah, yaitu adanya natalitas, migrasi, dan mortalitas. Adapula faktor lainnya yaitu besar kecilnya angka kematian disuatu daerah, umur rata – rata penduduk disuatu daerah, serta jenis kelamin disuatu daerah, dan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk disuatu negara maupun daerah.
            Untuk masalah era globalisasi terdapat dampak positif dan negatifnya. Dampak negatifnya kita akan timbulnya rasa ketergantungan terhadap suatu alat, akan merusak adat istiadat suatu daerah, akan merusak sikap atau perilaku seseorang, dll. Dampak positifnya adalah ilmu teknologi semakin canggih sehingga kita dengan mudah menerima informasi yang terjadi di muka bumi ini, dll. Agar kita tidak terlalu hanyut dalam dampak negatif dari era globalisasi adalah kita harus mengatur diri sendiri kita sendiri jangan sampai era globalisasi yang mengatur diri kita.




Refrensi:

http://www.slideshare.net/francecon/tugas-ilmu-sosial-dasar-1-39974140
http://www.slideshare.net/ayucivinae/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar 
http://jembatan4.blogspot.co.id/2013/09/definisi-pertumbuhan-penduduk.html